LITERATUR REVIEW
LITERATUR REVIEW
ANALISIS PENGETAHUAN TERHADAP
UPAYA PENCEGAHAN OBESITAS PADA REMAJA DI SMAN 97 JAKARTA SELATAN
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Literatur Keperawatan
disusun oleh:
Salma Ahsaniawati
C1AA16090
Kelas 1B
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
1. TOPIK
Analisis
Pengetahuan terhadap Upaya Pencegahan Obesitas pada Remaja di SMAN 97 Jakarta
Selatan
2. KATA KUNCI
Pengetahuan, Pencegahan, Obesitas, Remaja
3. SUMBER YANG DIGUNAKAN
www.lontar.ui.ac.id
4. ALASAN PEMILIHAN SUMBER
a. Sumbernya
jelas.
b. Isi
jurnal relevan dengan topik.
c. Merupakan
sumber primer.
d. Sumber
yang dipakai jelas kredibilitasnya.
e. Sesuai
dengan yang dibutuhkan untuk penulisan literature
review.
5. SUMMARY JURNAL
No
|
Topik
|
Peneliti
|
Tahun
|
Metode
|
Populasi
& Sampel
|
Hasil
|
Simpulan
|
1.
|
Analisis Pengetahuan terhadap Upaya Pencegahan Obesitas
pada Remaja di SMAN 97 Jakarta Selatan
|
Choirun
Nisa Umam dan Hening Pujasari
|
2013
|
Desain
deskriptif korelasi
|
97
sampel remaja usia 15-17 tahun.
|
Tidak adanya hubungan antara pengetahuan
dengan upaya pencegahan obesitas (p = 0,222; a = 0,05). Namun, terdapat hubungan
antara karakteristik jenis kelamin dengan upaya pencegahan obesitas.
|
Pengetahuan
tidak mempengaruhi perilaku seseorang, khususnya dalam perilaku kesehatan.
|
2.
|
Hubungan Asupan
Energi dengan Kejadian Obesitas
pada Siswa Sekolah Dasar di Kota Manado
|
Bahrudin
Yamin, Nelly Mayulu, dan Julia Rottie
|
2013
|
Survey
analitik dengan menggunakanrancangan case
control
|
68
murid yang obes (kasus) dan 68 murid yang tidak obes (kontrol) di 8 SD di
Manado
|
Terdapat
hubungan yang bermakna antara asupan energy dengan kejadian obesitas dengan
nilai p sebesar = 0,002. Jumlah asupan energy yang tinggi maka diperoleh
nilai Odds Ratio (OR) sebesar 4,058
(95% CI = 1,320 – 2,417).
|
Terdapat hubungan
yang bermakna antara asupan energy yang tinggi dengan kejadian obesitas pada
siswa sekolah dasar di Kota Manado.
|
3
|
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kejadian Obesitas pada Remaja
|
Weni
Kurdanti, Isti Suryani, Nurur Huda S, Listiana Purnaning S, Mahardika Marta
A, Diana M, Kurnia Isnaini S.
|
2015
|
Penelitian case control
|
144 subjek, kasus adalah remaja
obesitas (IMT/U> +2SD) dan kontrol adalah remaja non-obesitas
|
Faktor yang secara bermakna berhubungan (p<0,05)
dan menjadi faktor risiko terjadinya obesitas pada remaja adalah asupan
energi (OR=4,69; CI:2,12-10,35); lemak (OR=2,34; CI:1,19-4,57); karbohidrat
(OR=2,64; CI:1,34-5,20); frekuensi fast food (OR=2,47; CI: 1,26-4,83);
dan asupan sarapan pagi (OR=5,24; CI: 2,56-10,71).
|
Remaja yang memiliki asupan zat gizi
makro berlebih, frekuensi konsumsi fast food sering, aktivitas
fisik tidak aktif, memiliki ibu dan ayah dengan status obesitas, serta tidak
sarapan, berisiko lebih terhadap terjadinya obesitas.
|
4.
|
Pengaruh Terapi Akupuntur terhadap Proses
Penurunan Berat Badan
Wanita di RS Ludira Husada Yogyakarta
|
Ayu Anggia Trida, Pujiatun, dan Ekorini Listiowati.
|
2007
|
Penelitian
deskriptif dengan menggunakan data
primer yang diperoleh melalui penyebaran
kuisioner
|
20 orang wanita yang
mempunyai masalah kelebihan berat badan/obesitas
yang mengikuti terapi akupunktur
|
20 orang wanita yang
mengikuti terapi akupunktur selama 2 paket
terapi didapatkan hasil
penurunan berat badan terbanyak adalah 4-6 kg (70 %), pengurangan ukuran
lingkar lengan terbanyak
yaitu 1-2 cm (45 %), pengurangan ukuran lingkar perut terbanyak yaitu 4-
6 cm
(65 %) dan pengurangan ukuran lingkar paha terbanyak yaitu 4-6 cm (60 %).
|
Terapi akupunktur
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap proses penurunan berat
badan.
|
5.
|
Pencegahan Obesitas di Panama:
Beberapa Faktor Risiko dan Penyakit Terkait
|
Anselmo Mc Donald, Ryan A. Bradshaw,
Flavia Fontes, Enrique A. Mendoza, Jorge A. Motta, Alberto Cumbrera and Clara
Cruz
|
2015
|
Penelitian deskriptif cross-sectional
|
semua
orang Panama berusia 18 tahun atau lebih
Individu dengan indeks massa tubuh 30 kg / m2 (pria dan wanita)
|
Prevalensi umum obesitas adalah
27,1% (30,9% wanita dan 18,3% pria). Pada wanita, obesitas itu
Terkait dengan kehidupan di daerah
perkotaan, berusia 40-59 tahun, Afro-Panama, mengkonsumsi minuman / makanan
Kaya akan gula, tidak aktif secara
fisik dan memiliki riwayat keluarga obesitas. Pada pria, obesitas dikaitkan
dengan kehidupan
Di daerah perkotaan, mengkonsumsi
minuman / makanan yang kaya gula, dan memiliki riwayat keluarga obesitas.
|
Obesitas merupakan ancaman yang sangat serius terhadap
kesehatan masyarakat Panama.
|
6. LITERATUR
REVIEW
Pengetahuan ialah
merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan
terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera
manusia yaitu : indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga
(Soekidjo, Notoadmodjo 2003). Menurut Soekidjo (2003) pengukuran pengetahuan dapat
dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi
yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden.
B.
PENCEGAHAN
Menurut kamus besar
bahasa Indonesia (2007), pencegahan adalah proses, cara, tindakan, mencegah
atau tindakan menahan agar sesuatu tidak terjadi. Dengan demikian, pencegahan
merupakan tindakan yang identik dengan perilaku. Pengertian pencegahan secara
umum adalah mengambil tindakan terlebih dahulu sebelum kejadian. Dalam
mengambil langkah-langkah pencegahan, haruslah didasarkan pada data atau
keterangan yang bersumber dari hasil analisis epidemiologi atau hasil
pengamatan atau penelitian epidemiologi. (Nur Nasry, 2008) Upaya
pencegahan/preventif adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam mencegah
terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan.
C.
OBESITAS
Obesitas
merupakan suatu kondisi adanya penimbunan jaringan lemak pada tubuh secara berlebihan
yang dapat membuat dampak buruk bagi kesehatan tubuh (Rahman dkk, 2012). Obesitas
merupakan suatu keadaan akibat terjadinya ketidakseimbangan kalori di dalam tubuh,
yakni kalori yang masuk melebihi kalori yang dikeluarkan dalam bentuk energi
(tenaga) dan kelebihan ini ditimbun dalam lemak tubuh dalam jangka waktu tertentu.
Obesitas yang muncul pada usia remaja cenderung berlanjut hingga dewasa, dan lansia
(Arisman, 2004). Jadi, dapat disimpulkan obesitas adalah suatu kondisi adanya
penimbunan jaringan lemak pada tubuh akibat asupan kalori yang tidak berlebih.
Obesitas
adalah masalah kesehatan masyarakat global, banyak studi telah menunjukkan bahwa
obesitas merupakan faktor risiko untuk kanker, hipertensi, hiperkolestrolemia,
diabetes mellitus, gangguan metabolik, dan cacat di masa dewasa (WHO, 2003). Menurut
penelitian (Bahrudin dkk, 2013) salah satu penyebab terjadinya obesitas adalah mengkonsumsi
makanan yang berlebih dan tidak seimbang. Sedangkan faktor lain yang mungkin
berkontribusi terhadap terjadinya obesitas pada remaja yaitu dari faktor asupan
makanan (zat gizi makro, asupan serat,
asupan sarapan pagi, pola konsumsi fast
food, pola konsumsi makanan/minuman manis); faktor aktivitas fisik; faktor
psikologis (harga diri); dan faktor genetik. (Weni dkk, 2015).
Upaya pencegahan terjadinya obesitas
harus dilakukan dari dini. Pencegahan dilakukan melalui pendekatan kepada anak
sekolah beserta orang-orang terdekatnya (orang tua, guru, teman, dll) untuk
mempromosikan gaya hidup sehat meliputi pola dan perilaku makan serta aktivitas
fisik. Strategi pendekatan dilakukan pada semua anak
sekolah
baik yang berisiko menjadi kegemukan dan obesitas maupun
tidak.
Usaha
pencegahan dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat
dan fasilitas pelayanan kesehatan. Lingkungan sekolah
merupakan
tempat yang baik untuk pendidikan kesehatan yang dapat
memberikan
pengetahuan, keterampilan serta dukungan sosial dari
warga
sekolah. Pengetahuan, keterampilan serta dukungan sosial ini
memberikan
perubahan perilaku makan sehat yang dapat diterapkan
dalam
jangka waktu lama. Tujuan pencegahan ini adalah terjadinya
perubahan
pola dan perilaku makan meliputi meningkatkan kebiasaan
konsumsi
buah dan sayur, mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis,
mengurangi konsumsi makanan tinggi energi dan lemak, mengurangi
konsumsi junk food, serta peningkatan aktivitas
fisik
dan mengurangi sedentary life style. (KEMENKES RI, 2012).
Mengurangi berat
badan adalah langkah yang tepat untuk tetap hidup sehat dan tampil percaya
diri. Salah satu cara untuk menurunkan kelebihan berat badan yaitu dengan terapi
akupuntur, dibuktikan oleh penelitian (Ayu Anggia dkk, 2007). Terapi akupuntur
tidak hanya menurunkan berat badan, tetapi juga terjadi pengurangan ukuran
lingkar lengan, perut dan paha.
D.
REMAJA
Kata
remaja (adolescence) berasal dari kata adolescere (Latin) yang berarti tumbuh
ke arah kematangan (Muss, 1968 dalam Sarwono, 2011 : h.11). Istilah kematangan
disini meliputi kematangan fisik maupun social-psikologis.
- HUBUNGAN PENGETAHUAN TERHADAP UPAYA
PENCEGAHAN OBESITAS
Berdasarkan
penelitian (Choirun Nisa dan Hening, 2013) yang dilakukan pada remaja SMAN 97
Jakarta membuktikan bahwa pengetahuan tidak mempengaruhi perilaku seseorang,
khususnya dalam perilaku kesehatan. Pengetahuan seseorang terhadap sesuatu
dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan (Emilia, 2008). Namun, tak cukup
hanya dengan pemberian pengetahuan saja, juga dengan kesadaran untuk
membiasakan konsumsi makanan yang bergizi serta menerapkan gaya hidup sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Umam, dan Pujasari. 2013. Analisis
Pengetahuan terhadap Upaya Pencegahan Obesitas pada Remaja di SMAN 97 Jakarta
Selatan.
Yamin, dkk. 2013. Hubungan Asupan Energi dengan Kejadian Obesitas pada Siswa Sekolah Dasar di Kota Manado. e-journal
Keperawatan. Agustus 2013, Vol. 1, No. 1.
Kurdanti, dkk. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kejadian Obesitas pada Remaja. Jurnal Gizi
Klinik Indonesia. April 2015, Vol. 11, No. 4, hal. 179-190.
Trida, dkk. 2007. Pengaruh
Terapi Akupuntur terhadap Proses Penurunan Berat Badan
Wanita di RS
Ludira Husada Yogyakarta. Mutiara Medika.
April 2007, Vol. 7, No.1, hal. 18-22.
Donald, etc.
2015. Prevalence of Obesity in Panama : Some
Risk Factors and Associated Diseases. BMC Public Health.
Komentar
Posting Komentar